cctv Whatsapp

Seputar Peradilan

Kamis (17/10/2019), Bertempat di halaman kantor Pengadilan Agama Purwakarta, dari pejabat hingga aparatur Pengadilan Agama Purwakarta melaksanakan upacara hari kesadaran nasional setiap tanggal 17 setiap bulannya. Upacara Hari kesadaran nasional ini untuk menggelorakan semangat pengabdian dalam rangka pemupuk disiplin dan loyalitas serta kebersamaan sebagai abdi negara.

hkn web 1 

Bertindak sebagai pemimpin upacara, Andi Putra, S.H., pembaca teks pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia, Ateng Jaelani dan pembaca panca prasetya korpri, Muhammad Agung Wijaksono, S.H.Dalam sambutannya, sebagai pembina upacara, Ketua Pengadilan Agama Purwakarta, Drs. H. Yayan Atmaja, S.H., M.H., menyampaikan himbauan sesuai dengan surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.72-2/99, tanggal 21 Mei 2018, tentang Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS, yang salah satunya agar kita sebagai aparatur sipil negara berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Selain itu Ketua Pengadilan Agama Purwakarta, juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajarannya yang telah berjibaku tak kenal lelah melakukan persiapan menghadapi surveillance II di bulan November nanti.

 hkn web 2

Pembina upacara (baca: Ketua Pengadilan Agama Purwakarta), mengisahkan tentang Charles Plumb, seorang penerbang yang berasal dari Amerika, yang selamat dari serangan rudal, yang ketika itu ia berhasil keluar dari pesawatnya menggunakan parasut dan tiba di darat ia ditangkap dan dipenjara selama 6 tahun. Bahwa suatu hari Charles Plumb bertemu dengan seseorang dan ternyata orang itulah yang selalu menyiapkan parasut, yang ketika itu digunakan oleh Charles Plumb untuk menyelamatkan dirinya dari ledakan pesawat akibat tembakan rudal.

hkn web 3

Dari kisah Charles Plumb tersebut, hikmah yang dapat diambil, bahwa menghadapi segala sesuatunya kita perlu mempersiapkan "parasut jasmani" dan "parasut rohani", pada akhir sambutannya Ketua Pengadilan Agama Purwakarta, mengucapkan terima kasih atas kerja keras dari seluruh pejabat hingga pegawai honorer, jika tidak ada pihak-pihak yang bekerja keras dibalik persiapan surveillance II ini, maka bukan tidak mungkin Pengadilan Agama Purwakarta dapat mempertahankan predikat A "excellent"nya. (areta)